Kecelakaan pesawat sukhoi buatan Rusia
memang meninggalkan pilu dan kesedihan bagi seluruh masyarakat Indonesia
khususnya keluarga yang ditinggalkan oleh korban. FYI, Pesawat Sukhoi
Superjet 100 itu mengalamain lost contact pada hari rabu 9 Mei 2012
setelah meminta ijin menurunkan ketinggian dari 10.000 kaki ke 6000
kaki.
Esok harinya pesawat naas tersebut
ditemukan menabrak tebing di Gunung Salak Bogor Jawabarat. Dalam
pemberitaan media sosial, cetak maupun elektronik kita sering mendengan
kata Kopassus. Tentara Indonesia dengan baret merah ini tak
henti-hentinya mengevakuasi korban bersama dengan tim gabungan lainnya.
Saya akan mencoba menulis sejarah dan keunggulan Kopassus yang merupakan salah satu tentara elit di Dunia ini.
Sejarah berdirinya Kopassus
Kopassus dibentuk oleh Kolonel E
Kawilarang yang waktu menjabat sebagai Panglima TT III / Tentara
Teritorium Siliwangi. Ia memanggil seorang bekas tentara KNIL yang
memilih menjadi WNI, ketika terjadi perang DI /TII, namanya Mayor Ijon
Jambi (orang Belanda, Nama aslinya RB Visser).
Kopassus diresmikan oleh AH Nasution
pada waktu itu dan hanya 6 bulan berada dibawah TT III Siliwangi sebelum
akhirnya diambil alih oleh AD.
Baretnyapun berwarna merah, karena memang mengambil alih konsep pasukan belanda “rod beret”.
Mengenai warna baret ini perlu kita
ketahui bersama bahwa seluruh pasukan khusus di dunia menggunakan warna
hijau, sedangkan pasukan “lintas udara” nya berwarna merah. Tapi di
Indonesia terbalik, justru pasukan khususnya yang menggunakan baret
warna merah
Saat ini Kopassus terdiri dari 5 Group
(istilah group hanya dipakai oleh Special Forces dibeberapa negara
didunia, sedangkan tentara pada umumnya menggunakan istilah Batalyon,
Detasemen, Brigade dan Divisi). Setiap Group dipimpin oleh seorang Pamen
berpangkat Kolonel. Dari prajurit sampai dengan Kolonel adalah tentara
yang profesional dan terlatih terus baik secara fisik maupun mental.
Jadi jangan dibayangkan bahwa semakin tinggi pangkat atau tua usia
seorang prajurit Kopassus itu akan jadi lamban seperti tentara pada
umumnya. Sangat sulit menemukan anggota TNI yang pensiun di Kopassus,
karena begitu fisiknya tidak memadai, Ia akan langsung mutasi ke Satuan
lainnya.
FYI, bahwa sejak bulan Juni 1997
Kopassus mengirimkan team kecilnya keseluruh kota-kota besar di
Indonesia dengan tugas RAHASIA, karena ABRI yang lainpun tidak
mengetahui dengan pasti apa tugas mereka. Di beberapa lokasi / Kodam,
tentara lokalnya bahkan tersinggung karena seolah-olah dianggap tidak
mampu me manage daerahnya. Mereka ditarik kembali ke Jakarta pada bulan
Januari 1998
Kehebatan lain Group ini adalah pola
perilaku dan penampilannya yang sama sekali tidak mirip tentara.
Misalnya cara bicara tidak patah-patah, rambut panjang, tidak pernah
menghormat atasan atau yang pangkatnya lebih tinggi bila bertemu di luar
Ksatrian mereka. Jadi sangat jauh dengan Serse Polisi atau Intel Kodim
dll. yang kadangkala justru menunjukkan kalau dirinya Intel Mereka tidak
ngantor setiap hari dan sangat jarang pakai seragam, hanya pada saat
tertentu saja mereka kembali ke kantor (misalnya 2 minggu sekali untuk
laporan atau mendapat tugas baru). Jadi pada prinsipnya mereka sangat
aktif berkecimpung dalam kehidupan masyarakat biasa misalnya di RT / RW,
Perkumpulan Terjun Payung, dsb.
“Lebih Baik Pulang Nama Dari Pada Gagal di Medan Tugas”
Di atas adalah semboyan kopassus.
Keunggulan Kopassus:
1. Seorang Kopassus dapat disetarakan
dengan minimal 5 orang tentara biasa, karena ybs dilatih dengan berbagai
ketrampilan (komunikasi radio, menembak, P3K dll). Di tentara biasa hal
ini tidak dijumpai
2. Kedisiplinan dan loyalitas yang tinggi terhadap tugas
3. Biaya pelatihan seorang Kopasssus mahal
4. Peralatan yang canggih dan tepat guna
5. Secara umum kesejahteraan anggota
Kopassus lebih baik dibandingkan tentara pada umumnya, terutama ketika
dibawah Prabowo, karena ia sangat memperhatikan hal ini.
6. Sangat jarang bagi mereka tinggal dirumah, selalu latihan dan operasi
7. Mereka adalah tentara profesional yang tidak pernah ragu untuk mengambil keputusan dalam membela negaranya dari bahaya
8. Sangat amat jarang ditemukan anggota
Kopassus yang bekerja menjadi SATPAM di industri-industri, sebagaimana
sering ditemui terjadi pada tentara lainnya. Karena relatif taraf
ekonomi mereka lebih terjamin sehubungan dengan adanya YAYASAN KOBAME
(Korps Baret Merah)
9. Cara-cara mereka beroperasi sangat
profesional (dalam pengertian tentara misalnya tehnik membunuh, kontra
intelejen, agitasi, propaganda, perang psikologi, penggalangan massa,
menguasai berbagai macam type senjata). Saya tidak mengartikan dalam
konteks HAM dan hukum positif.
Melihat keunggulan-keunggulan
di atas, Kopassus pantas menempati peringkat 3 pasukan elit terbaik di
dunia. Posisi pertama di tempati SAS (Inggris), peringkat kedua MOSSAD
(ISRAEL). Karena Pasukan khusus yang hebat adalah pasukan yang mampu
mencapai kualitas sempurna dalam hal kemampuan individu. Termasuk
didalamnya kemampuan bela diri, bertahan hidup, kamuflase, strategi,
daya tahan, gerilya, membuat perangkap, dan lain2nya.
Kita harusnya bangga akan pasukan baret merah yang bangsa kita miliki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar